Pantun adalah salah satu bentuk puisi tradisional Indonesia yang memiliki ciri khas berupa empat baris dengan pola a-b-a-b. Pantun biasanya digunakan untuk mengungkapkan pesan atau cerita dengan cara yang indah dan berirama. Namun, tidak hanya dalam lingkungan sastra yang formal, pantun juga sering digunakan sebagai ekspresi kreatif oleh mahasiswa di kampus.
Pantun kampus merupakan bentuk pantun yang diciptakan oleh mahasiswa untuk menyampaikan pesan atau cerita mengenai kehidupan kampus, pergaulan, atau hal-hal lain yang terjadi di lingkungan kampus. Pantun kampus sering kali digunakan sebagai sarana untuk menyindir atau menyampaikan kritik terhadap suatu hal dengan cara yang humoris dan sarkastik.
Pantun kampus juga menjadi salah satu bentuk ekspresi kreatif mahasiswa dalam mengekspresikan ide dan pendapat mereka. Dengan menggunakan pola pantun yang khas, mahasiswa dapat dengan mudah menyampaikan pesan mereka dengan cara yang menarik dan unik. Pantun kampus juga sering digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar mahasiswa dalam lingkungan kampus.
Salah satu contoh pantun kampus yang sering dijumpai adalah pantun yang mengkritik tentang tugas kuliah yang menumpuk, seperti:
“Tugas kuliah semakin menumpuk
Mau kemana lagi, pikiran sudah kacau
Ujian datang, belum juga siap
Mau nangis atau ketawa, tak tahu harus bagaimana”
Pantun kampus juga sering digunakan dalam acara-acara seni dan budaya di kampus, seperti festival seni, pentas teater, atau acara musik. Dengan menggunakan pantun kampus, mahasiswa dapat mengekspresikan ide dan kreativitas mereka dalam bentuk puisi yang menarik dan menghibur.
Dalam konteks yang lebih luas, pantun kampus juga dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya puisi tradisional Indonesia, seperti pantun itu sendiri. Dengan terus mengembangkan dan menggunakan pantun kampus sebagai ekspresi kreatif, mahasiswa dapat turut serta dalam melestarikan warisan budaya bangsa.
Dengan demikian, pantun kampus dapat dianggap sebagai bentuk ekspresi kreatif mahasiswa dalam mengungkapkan ide, pendapat, dan kritik mereka mengenai kehidupan kampus dan lingkungan sekitarnya. Melalui pantun kampus, mahasiswa dapat belajar untuk berpikir kreatif dan mengasah kemampuan sastra mereka, sambil tetap bersenang-senang dan menghibur.
Referensi:
1. Setiadi, S. (2009). Pantun dan Pembelajarannya dalam Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional.
2. Suroso, E. (2015). Pantun dalam Budaya Populer: Sebuah Kajian Sastra Lisan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.